Beranda Berita Teror dan Pengancaman di Majene: Seorang Ibu dan Keluarga Terpaksa Mengungsi Akibat...

Teror dan Pengancaman di Majene: Seorang Ibu dan Keluarga Terpaksa Mengungsi Akibat Ulah Oknum Keluarga

12
0

Majene, Sulawesi Barat – Kasus memprihatinkan menimpa seorang warga Lembang, Kabupaten Majene, dengan inisial NWN, yang terpaksa meninggalkan rumah dan mata pencahariannya akibat teror dan pengancaman yang dilakukan oleh oknum keluarganya sendiri. Peristiwa ini bermula dari permasalahan lamaran yang berujung pada tuntutan tidak masuk akal dan ancaman kekerasan.

 

Kronologi Kejadian

 

Ibu NWN, dalam keterangannya kepada media, mengungkapkan bahwa ia dan keluarganya hidup dalam ketakutan akibat ulah oknum keluarga berinisial AG dan AL. “Kami terus-menerus diteror oleh saudara AG, dan dipaksa untuk menerima lamaran laki-laki berinisial AL,” ungkapnya dengan nada putus asa. Selasa, (23/9/25)

 

Permasalahan bermula ketika AL melamar Ibu NWN tanpa persetujuannya, dengan mahar yang dijanjikan sebesar Rp 20 juta. Ibu NWN menolak lamaran tersebut, namun AG dan kelompoknya justru melakukan teror dan pengancaman.

 

“Saya terus diteror dan mau diparangi jika saya menolak lamaran dan uang mahar yang disodorkan di hadapan kami. Sementara saya sudah berulang kali menyampaikan bahwa saya masih ada suami dan saya juga menikah dengan suami saya pada saat itu dirumah saudara AG dan wali nikah saya Paman saya sendiri saudara dari bapak saya, namun saudara AG dan Kakak saya FRM tetap memaksa saya untuk menerima lamaran dari oknum AL dan juga memaksa saya menerima uang lamaran tersebut, ketika saya diserahkan uang sebanyak Rp 15 juta, oknum AG mengatakan bahwa yang Rp 5 juta akan dipinjam oleh seseorang,” jelas Ibu NWN.

 

Ibu NWN berniat mengembalikan uang Rp 15 juta tersebut, namun AG menolak dan terus melakukan ancaman. “Saya sudah berniat untuk mengembalikan uang 15 juta tersebut, namun saudara AG menolak dan memaksa serta mengancam saya, sehingga uang yang 15 juta kami ambil karena merasa takut,” ujarnya.

 

Setelah uang tersebut saya mau kembalikan, AL dan AG menolak menerima pengembalian uang yang 15 juta. “Ia malah meminta kami untuk membayar sebesar Rp 75 juta,” jelasnya. Permintaan yang tidak masuk akal ini membuat Ibu NWN merasa tertekan dan bingung.

 

Situasi semakin memburuk ketika oknum tersebut mulai melakukan tindakan yang mengancam keselamatan Ibu NWN dan keluarganya. “Saudara AL dan AG menyandera rumah kami dan mengancam akan menebas saya dengan parang,” ungkapnya dengan suara bergetar. Ancaman ini membuat Ibu NWN dan keluarganya tidak punya pilihan selain meninggalkan rumah mereka.

 

“Kami terpaksa meninggalkan rumah demi keselamatan jiwa kami sekeluarga. Kami hanya mengambil uang 15 juta dan sudah berniat mengembalikannya lewat via transfer, tapi saudara AL dan AG tidak mau menerima,” imbuhnya.

 

Ironisnya, bukan hanya rumah yang menjadi sasaran. Rumah kos-kosan yang menjadi sumber penghasilan keluarga Ibu NWN juga dikuasai oleh oknum tersebut, dan saudara(Kakak) kandung ibu NWN yang berinisial FRM telah mengusir Anak kos kami, sehingga anak kos keluar dari rumah kos saya, “ujar ibu NWN. Hal ini semakin memperburuk kondisi ekonomi keluarga Ibu NWN yang kini kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian.

 

Reaksi Masyarakat dan Harapan akan Tindakan Tegas Aparat

 

Kasus yang menimpa Ibu NWN ini telah memicu reaksi keras dari masyarakat sekitar. Banyak yang mengecam tindakan teror dan pengancaman yang dilakukan oleh oknum keluarga tersebut.

 

“Kami sangat prihatin dengan apa yang menimpa Ibu NWN. Tindakan teror dan pengancaman seperti ini tidak bisa dibiarkan. Kami berharap agar persoalan ini dapat terselesaikan dengan baik,” ujar salah seorang warga Lembang yang enggan disebutkan namanya.

 

Situasi Terkini: Ibu NWN Berencana Melapor ke Pihak Kepolisian

 

Sampai berita ini ditayangkan, Ibu NWN menyatakan bahwa ia berencana untuk segera melaporkan kasus teror dan pengancaman yang dialaminya ke Polres Majene. Ia berharap agar dengan laporan tersebut, pihak kepolisian dapat segera bertindak dan memberikan perlindungan hukum kepadanya dan keluarganya.

 

“Kami sudah tidak tahan lagi dengan teror dan pengancaman ini. Kami akan segera membawa keranah Hukum melaporkan kejadian ini ke polisi ,” tegas Ibu NWN.

 

Pihak media akan terus memantau perkembangan kasus ini dan memberikan informasi terbaru kepada masyarakat. (Tim)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here